“Iya lah, pasti mempengaruhi. Menurunkan kinerja kan maksudnya??? Nggakheran, kerjaan jadi terabaikan gara-gara bergosip…”
Bukan. Bukan… Jika itu yang Anda bayangkan, Anda salah besar. Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Menurut penelitian Galup tahun 2010, punyasohib atau sahabat dekat di tempat kerja dapat meningkatkan kualitas pekerjaan, engagement terhadap pekerjaan, engagement terhadap pelanggan, dan lebih jarang sakit. Kemungkinan ini tujuh kali lebih besar muncul daripada tidak punya sahabat dekat. Dan jika tidak punya sahabat di tempat kerja, munculnya kesempatan memiliki engagement terhadap pekerjaan dan pelanggan hanya 1 banding 12.
Apa yang membuat memiliki sahabat dekat di tempat kerja menjadi begitu berbeda?
Ternyata jawabannya sederhana: melakukan sesuatu bersama siapa lebih penting daripada melakukan apa. Melakukan sesuatu bersama siapa bahkan menjadi prediktor tunggal yang akurat dalam membuat perbedaan hasil tersebut.
Peneliti dari MIT dalam The Economist (Agustus 2008) pun membuktikan, bahwa semakin seseorang mengenal banyak orang di tempat kerja dan semakin banyak orang tersebut berinteraksi dengan mereka, maka ia akan semakin produktif. Sedikit peningkatan dalam kohesivitas sosial membuat produktivitas meningkat tajam.
“Ayolah, realistis sedikit. Saya tidak punya banyak waktu untuk hal-hal tidak penting seperti itu. Kalau pun ada, mana mungkin di kantor saya bisa punya sahabat dekat?”
Reaksi tersebut tepat sekali menggambarkan keadaan dunia kerja nyata. Memang hanya ada 30% dari 15000 responden yang diteliti oleh Galup yang menjawab bahwa mereka memiliki sahabat dekat di tempat kerja.
Apakah Anda termasuk dalam kelompok 70% atau yang 30%? Jika tempat kerja Anda sepi sunyi waktu jam istirahat, interaksi begitu kaku dan formal, serta tidak pernah ada acara kebersamaan baik antar departemen maupun satu perusahaan besar; maka kemungkinan Anda termasuk ke dalam kelompok yang 70% tersebut.
Lalu bagaimana caranya menciptakan sahabat dekat di tempat kerja?
Beberapa hal yang dapat dicoba:
1. Gunakan teknologi untuk menjembatani kesibukan Anda. Satu-dua e-mail membicarakan topik di luar pekerjaan rutin akan menciptakan suasana bersahabat dan mencairkan ketegangan.
2. Ciptakan kebersamaan dengan mengadakan kegiatan outing, outbond training, family gathering, atau sekedar mendekor tempat kerja bersama ketika ada perayaan tertentu.
3. Buang kubikel-kubikel di tempat kerja dan ganti dengan tempat kerja yang lebih terbuka, buat ruang rapat menjadi lebih informal (seperti lesehan), serta perbanyak ruang terbuka yang bisa digunakan untuk bersantai bersama.
Tentu yang paling penting peranannya dalam memfasilitasi terciptanya hal ini adalah dari bagian yang berwenang akan kultur perusahaan alias bagian HR. Apakah HR Anda siap dengan kultur baru yang relatif lebih “santai” ini? Jika Anda HR, beranikah Anda mencoba inisiatif menciptakan persahabatan antar karyawan di tempat kerja Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar