Rabu, 26 Oktober 2011

Aku hanya manusia biasa tapi aku bisa jadi LUAR BIASA !!!


 
Salam sahabat psikologi :)
Kali ini saya ingin berbagi kisah tentang pengalaman hidup seorang sahabat yang sangat berarti untuk saya. Beliau adalah pribadi yang tanggung, pekerja keras dan selalu pantang menyerah.
Let’s enjoy it ;)


Namaku adalah Nia. Sekarang aku telah bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan milik Negara di salah satu provinsi di Indonesia. Aku sangat menikmati pekerjaanku. Yaa memang berat sih,mumet. Terkadang aku juga mempunyai keinginan untuk bisa menghabiskan waktu luangku seperti kebanyakan teman-teman sebayaku. Tapi yaa apa mau di kata,pekerjaan menuntut waktu,pikiran dan tenagaku. Di satu sisi teman-teman iri denganku,aku dengan umur yang masih terbilang sangat muda, sudah bisa mempunyai penghasilan sendiri. Tetapi ternyata masuk ke dunia kerja itu gak semudah membalikkan telapak tangan. Kerja itu memang ‘keras’. Bagaimana kita dihadapi dengan segala sesuatu realita yang ada. Hmmm capek memang..Tapi aku sangat mencintai pekerjaanku ini, aku jalani dengan ikhlas,sepenuh hati dan pastinya bersungguh-sungguh. Tapi yang ingin aku ceritakan bukanlah bagaimana kerjaanku sekarang,tapi bagaimana lika liku perjalananku untuk mendapatkan ini semua.
Yaa..masa sekolah..semua orang pasti melalui masa-masa duduk di bangku sekolah. 

Sejak SMA,aku merantau jauh dari keluargaku hanya untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi. Aku merantau ke kota besar dan ikut bergelut dengan siswa siswi SMA disana. Yaa dengan semangat dan harapan orangtuaku di kampung,aku lakukan semua ini dengan sepenuh hati. Awalnya aku malu dan takut untuk bersaing dengan anak-anak kota ini. Yaa aku memang gak punya apa-apa..tapi aku OPTIMIS kalau aku PASTI BISA.


Di kota ini aku tinggal bersama paman ku. Beliau adalah adik dari ayahku. Selain sekolah sebagai tugas utamaku,aku juga terbiasa punya kewajiban bantu-bantu pamanku di toko. Di sekolah aku menemukan berbagai macam teman yang pasti berbeda karakternya. Ada sebagian teman yang dekat denganku. Aku lebih nyaman berteman dengan mereka yang mempunyai semangat belajar yang tinggi, alas an klasik lah,aku juga ingin punya semngat belajar seperti mereka.


Perjalanan kehidupanku di sekolah bisa dibilang sedikit rumit. Karena tinggal bukan dengan orangtuaku sendiri,pastinya aku mempunyai tanggung jawab dan harus pandai-pandai membawa diri. Selain belajar,aku juga turut membantu bulekku menyiapkan jajanan di kantin. Aku,yang tidak mengenal dunia dapur,akhirnya sedikit-sedikit mengerti juga.hehe..Untuk itu aku harus pandai-pandai membagi waktuku sebaik mungkin. Aku memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk belajar dan mencari ilmu. Setiap malam aku belajar dan mengulang pelajaran di sekolah, kadang aku belajar sampai lupa waktu. Itupun aku harus menahan diri karena selalu di ganggu keponakanku yang masih berusia 3 tahun. Ya aku belajar sambil menjaga keponakanku. Ketika keponanku sudah tertidur lelap, barulah aku bisa benar-benar belajar. Biasanya hingga dini hari aku masih saja menghadap buku-buku pelajaran. Aku juga memanfaatkan waktu untuk beristirahat sejenak dan menenangkan pikiranku. Ketika jam menunjukkan pukul 3 dini hari,aku pun bangun dan langsung melaksanakan sholat tahajud. Aku selalu berupaya bisa melaksanakan sholat tahajud, karena disitulah aku bisa merasakan ketenangan dan merasa dekat dengan Allah SWT. Setelah melaksanakan sholat tahajud,aku pun kembali membuka buku pelajaranku, untuk mempersiapkan materi untuk di pelajari di sekolah. Ngantuk??pasti..capek juga iyaa..tapi aku lawan semua rasa itu,karena aku yakin, dengan cara ini,aku pasti bisa menjadi lebih baik.


Memang mungkin aku sedikit introvert dengan keadaan sekitarku. Di saat teman-temanku menikmati masa-masa sekolah dengan senang-senang,aku hanya melalui itu dengan belajar dan belajar. Jenuh memang, tapi aku ingin membuktikan bahwa aku bisa. Aku juga dari kalangan keluarga yang sederhana saja, ayahku adalah seorang dosen. Aku ingin sekali menjadi pendidik seperti beliau. Aku ingin membahagiakan orangtuaku. Aku juga tidak pernah merasa iri dengan teman-temanku yang mempunyai fasilitas memadai, uang saku yang banyak, penampilan yang keren,aku tidak merasa iri. Aku bangga dengan diriku sendiri. Aku bangga dengan apa yang aku miliki saat ini..Aku selalu mensyukuri semua yang ada. Karena aku yakin,pasti nanti Allah akan memberikan yang lebih dari semua ini kalau aku mau berusaha. Aku menjalani hari-hari di sekolah dengan semaksimal mungkin, dan Alhamdulillah..aku mendapatkan beasiswa di sekolah dan itu sedikit mengurangi beban kedua orang tuaku. Aku senang sekali, karena aku bisa membuktikan kalau aku pantas meraih itu. Tapi aku tidak mau cepat puas, aku tetap terus berusha dan berdoa. Ketika lulus dari SMA, aku juga meraih siswa berprestasi dengan nilai yang Alhamdulillah memuaskan. Sungguh indah nikmatmu Ya Allah :)


Ketika memutuskan untuk kuliah, aku bingung,jurusan apa yang harus aku ambil. Awalnya aku mengikuti SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri), aku mengambil jurusan Matematika di salah satu Universitas Negri di kotaku. Alhamdulillah nikmat Allah ada padaku,aku di nyatakan lulus di Universitas tersebut. Sungguh nikmat yang luar biasa. Aku menjalani kuliah selama beberapa bulan, tetapi tiba-tiba salah seorang temanku mengajakku untuk mencoba mendaftar di salah satu sekolah ikatan dinas yang berkerja sama dengan perusahaan ternama di Indonesia. Apalagi sekolah ini benar-benar murni beasiswa dan sesudahnya akan diangkat jadi pegawai. Waahhh tentu saja aku tertarik untuk mencobanya. Dengan berbekal ilmu dan semngat yang aku punya,aku pun beranikan diri untuk mendaftar di sekolah iktan dinas tersebut. Setelah melalui serangkaian tes yang cukup berat dan benar-benar selektif, aku pun dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan di sekolah tersebut. Sungguh syukur luar biasa. Akupun berangkat dengan restu kedua orangtuaku demi mencapai cita-citaku. Setelah melalui pendidikan yang panjang,aku pun kini diangkat menjadi pegawai di salah satu perusahaan nasional di Indonesia.

“Sungguh nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan”

>> Sahabat Psikologi,kita bisa mengambil pelajaran dalam cerita sahabatku tersebut. Sungguh niikmat dan sukses itu tidak bisa diraih jika kita hanya berdiam diri saja. Ada 4 tahapan dalam meraih kesuksesan, yaitu :
-          -Intelektualitas
-          -Estetika
-          -Teknologi
-          -Spiritualitas

Hal tersebut  harus berjalan senada. Kita harus mau berusha dan bekerja keras demi menggapai apa yang kita inginkan,tentunya dengan tidak melupakan hakikat kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sekeras dan seberat apapun masalah yang kita hadapi, pasti kita bisa melaluinya. Allah pasti akan menolong kita jika kita mau berusha. Jadi, janganlah pernah mengeluh tentang apapun itu, semangat dan percaya kalau apapun masalah dan cobaan yang kita hadapi itu adalah proses pendewasaan diri dan bukti bahwa Allah itu sayang sama kita :)

So, Do it and Get it !!!!
Salam Sukses^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar